Belanja Online

Cara Jitu Mengatasi Kecanduan Belanja Online agar Kantong Tidak Bolong

Cara Jitu Mengatasi Kecanduan Belanja Online agar Kantong Tidak Bolong
Cara Jitu Mengatasi Kecanduan Belanja Online agar Kantong Tidak Bolong

JAKARTA - Belanja online kini menjadi salah satu aktivitas favorit masyarakat karena kemudahan dan akses yang cepat. Namun, kecanduan berbelanja secara daring bisa berdampak buruk pada kondisi keuangan pribadi jika tidak dikendalikan dengan baik. Banyak orang akhirnya mengeluarkan uang melebihi anggaran, sehingga pengelolaan keuangan bulanan menjadi kacau.

Untuk menghindari kebiasaan belanja online yang berlebihan, para ahli keuangan membagikan beberapa tips praktis agar pengeluaran tetap terkontrol dan kantong tetap aman. Berikut rangkuman cara jitu mengendalikan kecanduan belanja online yang perlu diketahui.

1. Batasi Kebiasaan Membuka Situs Belanja Online

Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini, menjelaskan pentingnya membatasi frekuensi membuka aplikasi atau situs belanja online. “Kamu mungkin merasa hal itu boleh saja dilakukan sering-sering karena merasa ada sisa uang dari pengeluaran sehari-hari. Tapi hati-hati, semakin sering membuka aplikasi belanja, semakin besar kemungkinan kamu akan tergoda untuk membeli barang,” jelas Mike.

Kebiasaan membuka aplikasi belanja berulang kali bisa memicu pembelian impulsif yang merugikan. Oleh karena itu, mengurangi akses adalah langkah awal yang efektif untuk mengendalikan keinginan berbelanja.

2. Jangan Langsung Membeli Setelah Browsing

Mike juga menyarankan agar tidak langsung melakukan transaksi setelah browsing produk yang menarik. Sebaiknya, tandai barang yang disukai atau masukkan ke keranjang belanja terlebih dahulu, lalu beri jeda waktu sebelum memutuskan membeli.

“Kadang setelah jeda dan dipikir ulang, kita bisa menyesal sudah membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan,” tuturnya. Memberi waktu refleksi dapat mencegah pembelian yang tidak perlu dan menjaga pengeluaran tetap terkendali.

3. Belanja Sesuai Kebutuhan, Waspadai Promo dan Gratis Ongkir

Promo dan diskon memang sangat menggoda, apalagi tawaran gratis ongkos kirim yang sering membuat konsumen merasa untung besar. Namun, Mike mengingatkan agar konsumen tetap waspada terhadap jebakan promosi ini.

“Kadang demi diskon dan gratis ongkir, kamu jadi beli barang-barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan. Itu justru membuat kantong jadi bolong,” ujarnya. Oleh karena itu, penting untuk tetap disiplin berbelanja sesuai kebutuhan, bukan tergoda oleh harga murah atau kemudahan ongkir.

4. Atur Anggaran Belanja Online dengan Bijak

Ekonom Bhima Yudistira dari Indef memberikan panduan praktis tentang pengelolaan anggaran belanja online. Menurutnya, pengeluaran untuk belanja daring idealnya tidak lebih dari 20 persen dari total penghasilan bulanan.

“Misalnya, jika penghasilan kamu Rp3 juta per bulan, maka belanja online sebaiknya maksimal Rp600 ribu,” jelas Bhima. Ia juga menyarankan agar dana tersebut dapat dialihkan untuk tabungan atau investasi bila mampu menahan diri dari belanja berlebihan.

Dengan cara ini, pengeluaran belanja dapat lebih terkontrol sekaligus memberikan manfaat jangka panjang bagi kondisi keuangan.

Bijak Mengelola Belanja Online Agar Keuangan Sehat

Belanja online memang menawarkan kenyamanan dan kemudahan, tetapi tanpa kontrol yang tepat bisa membuat pengeluaran melewati batas dan mengganggu keuangan pribadi. Dengan membatasi kebiasaan membuka aplikasi belanja, menunda pembelian impulsif, fokus pada kebutuhan, serta mengatur anggaran dengan baik, kecanduan belanja daring bisa dicegah.

Mengatur keuangan dengan bijak sangat penting agar kebutuhan hidup terpenuhi tanpa harus menimbulkan masalah finansial. Mulai terapkan tips di atas agar kantong tetap aman dan keuangan tetap sehat di tengah gempuran tawaran belanja online yang semakin menarik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index