Energi

Potensi Energi Surya dan Angin Besar di Indonesia

Potensi Energi Surya dan Angin Besar di Indonesia
Potensi Energi Surya dan Angin Besar di Indonesia

JAKARTA - Indonesia tengah menghadapi momentum penting dalam perjalanan menuju transisi energi bersih. Negara ini memiliki cadangan energi terbarukan yang sangat besar, khususnya dari tenaga surya dan angin, yang jika dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penopang utama dalam memenuhi kebutuhan energi masa depan. Namun, di balik peluang tersebut, berbagai tantangan dan hambatan juga masih menanti.

Upaya pemanfaatan energi terbarukan tidak hanya soal teknologi, melainkan juga menyangkut komitmen pemerintah, dukungan kebijakan, serta keterlibatan seluruh pemangku kepentingan. Transisi energi tidak bisa tercapai dalam waktu singkat, tetapi membutuhkan langkah nyata yang berkesinambungan agar target bisa dicapai sesuai rencana.

Kajian IESR Tentang Potensi PLTS

Sebuah laporan dari Institute for Essential Services Reform (IESR) yang terbit pada tahun 2021 dengan judul Beyond 207 Gigawatts: Unleashing Indonesia’s Solar Potential menyoroti besarnya kapasitas teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia. Kajian ini menunjukkan bahwa kapasitas teknis PLTS bisa mencapai 3.396 gigawatt peak (GWp) hingga 19.835 GWp, bergantung pada skenario tata guna lahan yang diterapkan.

Dari sisi potensi pembangkitan listrik, Indonesia berpeluang menghasilkan sekitar 4.705 terawatt-hour (TWh) hingga 26.791 TWh per tahun. Angka ini didapat dengan memanfaatkan antara 4,34 persen sampai 24,43 persen dari total luas daratan.

Analisis geospasial yang dilakukan oleh IESR ini menggunakan data nasional maupun internasional yang bersifat terbuka. Hasilnya memperlihatkan bahwa potensi PLTS skala utilitas jauh lebih besar dibandingkan estimasi resmi nasional yang selama ini hanya berada di kisaran 207 gigawatt (GW). Bahkan, angka dalam laporan IESR tersebut mencapai 16 hingga 95 kali lipat lebih tinggi dari perkiraan resmi.

Besarnya Potensi Energi Terbarukan

Jika dilihat dari paparan kajian tersebut, dapat dipahami bahwa Indonesia sesungguhnya menyimpan kekuatan energi surya yang luar biasa. Dengan tingkat paparan sinar matahari yang merata hampir sepanjang tahun, Indonesia memiliki posisi strategis untuk memanfaatkan energi ini secara berkelanjutan.

Selain tenaga surya, potensi tenaga angin juga mulai banyak dilirik. Meski pemanfaatannya belum sebesar PLTS, namun sejumlah wilayah di Indonesia, terutama kawasan timur, memiliki intensitas angin yang cukup tinggi dan stabil sehingga layak dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Gabungan dari dua sumber energi terbarukan ini bisa menjadi fondasi kuat dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Apalagi, target transisi energi yang dicanangkan pemerintah menuntut peningkatan bauran energi terbarukan di masa depan.

Tantangan dalam Pemanfaatan

Meski potensinya besar, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia tidak lepas dari berbagai kendala. Hambatan utama sering kali berkaitan dengan aspek regulasi dan kepastian kebijakan. Investor membutuhkan kepastian hukum serta jaminan pasar untuk berani menanamkan modal dalam jumlah besar.

Selain itu, ketersediaan infrastruktur penunjang juga masih terbatas. Pembangunan jaringan listrik, sistem penyimpanan energi, hingga teknologi panel surya atau turbin angin masih menghadapi banyak keterbatasan. Di sisi lain, biaya investasi awal yang tinggi kerap menjadi faktor penghambat.

Dari perspektif sosial, masih ada tantangan dalam hal penerimaan masyarakat. Edukasi mengenai pentingnya energi terbarukan serta manfaat jangka panjangnya perlu terus digencarkan agar masyarakat turut mendukung dan berpartisipasi dalam program transisi energi.

Pentingnya Komitmen Bersama

Transisi energi bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Pemerintah, dunia usaha, lembaga riset, hingga masyarakat perlu bekerja sama dalam mewujudkannya. Peran pemerintah sangat penting dalam menyusun kebijakan yang berpihak pada energi terbarukan, sekaligus memberikan insentif yang mampu menarik investor.

Sementara itu, sektor swasta diharapkan dapat menghadirkan inovasi teknologi dan skema pembiayaan kreatif untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur energi hijau. Di sisi lain, lembaga riset dan perguruan tinggi berperan dalam menyediakan basis pengetahuan dan hasil penelitian yang relevan untuk mendukung implementasi di lapangan.

Menuju Transisi Energi yang Berkelanjutan

Laporan IESR memberikan gambaran bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk melangkah lebih jauh dalam pemanfaatan energi terbarukan, khususnya dari tenaga surya. Dengan kapasitas teknis yang jauh melampaui perkiraan resmi, Indonesia bisa menargetkan bauran energi bersih yang lebih ambisius.

Namun, besarnya potensi tidak akan berarti tanpa realisasi yang nyata. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi jangka panjang yang mencakup penyederhanaan regulasi, percepatan pembangunan infrastruktur, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang energi terbarukan.

Keberhasilan transisi energi akan memberikan dampak positif tidak hanya pada sektor ketenagalistrikan, tetapi juga pada lingkungan hidup dan perekonomian nasional. Pengurangan emisi gas rumah kaca, penciptaan lapangan kerja baru, serta peningkatan daya saing industri hijau merupakan sebagian dari manfaat yang bisa diraih.

Indonesia kini berada di persimpangan penting. Dengan potensi energi surya dan angin yang begitu besar, langkah nyata perlu segera dilakukan agar peluang ini tidak terlewatkan. Komitmen yang konsisten, dukungan kebijakan yang kuat, serta kolaborasi seluruh pihak akan menjadi kunci dalam mewujudkan mimpi Indonesia menuju masa depan energi bersih yang berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index