JAKARTA - Kesuksesan bisnis minuman cokelat “Cokelat Klasik” menjadi salah satu inspirasi bagi banyak pelaku usaha di Indonesia. Berawal dari usaha kecil yang dirintis sejak 2012 di kota Malang, brand ini kini telah berkembang pesat dengan lebih dari 360 gerai franchise tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Sosok di balik keberhasilan ini adalah Martalinda Basuki, yang akrab disapa Lala. Ia memulai usaha dari nol dan membangun bisnis minuman cokelat yang tidak hanya menjual produk, tapi juga pengalaman.
“ Kami ingin menghadirkan sensasi minum cokelat yang otentik, bukan sekadar bubuk minuman biasa. Dari situ, kami juga melihat peluang besar untuk memberdayakan masyarakat lewat sistem kemitraan,” ujar Lala, Owner Cokelat Klasik, dalam wawancara bersama Kumparan.
Awal Mula dan Konsep Bisnis
Lala mengawali usaha Cokelat Klasik dengan konsep menyajikan minuman cokelat asli yang dinikmati di suasana alam terbuka. Konsep unik ini mendapatkan respons positif dari pasar, terutama di kota-kota wisata seperti Malang dan Batu, yang dikenal dengan udara sejuk dan pemandangan alamnya. Desain gerai semi outdoor memberikan pengalaman berbeda bagi konsumen yang ingin menikmati minuman hangat sembari bersantai.
Konsep inovatif ini menjadikan Cokelat Klasik bukan hanya sekadar penyedia minuman cokelat biasa, tetapi juga sebuah brand yang menawarkan nilai lebih berupa kenyamanan dan pengalaman unik.
Sistem Kemitraan yang Terjangkau dan Mendukung
Salah satu faktor utama keberhasilan Cokelat Klasik adalah model kemitraan yang ditawarkan kepada calon mitra. Dengan modal awal mulai dari Rp 8 juta, mitra dapat membuka gerai franchise tanpa dikenakan biaya royalti. Sistem kemitraan ini dirancang agar mudah diakses oleh berbagai kalangan, termasuk ibu rumah tangga, mahasiswa, dan karyawan yang ingin memiliki usaha sampingan.
“ Kami percaya bahwa bisnis bukan hanya tentang profit, tapi juga berbagi peluang. Banyak mitra kami yang awalnya ibu rumah tangga, mahasiswa, bahkan karyawan yang ingin punya usaha sampingan,” jelas Lala.
Selain modal terjangkau, mitra juga mendapatkan dukungan menyeluruh berupa pelatihan, penyediaan peralatan dan bahan baku, hingga bantuan pemasaran digital. Hal ini membantu para mitra yang belum memiliki pengalaman bisnis untuk menjalankan usaha dengan lancar dan efisien.
Produk Berkualitas dan Inovasi Berkelanjutan
Cokelat Klasik menonjolkan produk unggulan berupa minuman real dark chocolate dengan beragam varian rasa kekinian seperti cinnamon, mint, dan berbagai rasa lokal yang disesuaikan dengan selera pasar. Inovasi produk yang terus dilakukan menjadi salah satu kunci menjaga loyalitas pelanggan.
“ Brand ini tidak hanya menjual minuman, tapi juga pengalaman. Itu yang membedakan kami dengan minuman cokelat instan biasa,” tambah Lala.
Selain menyajikan minuman di gerai, Cokelat Klasik kini mulai mengembangkan produk kemasan sachet untuk pasar retail dan e-commerce. Langkah ini diambil untuk menjawab tren minuman premium siap saji yang meningkat sejak pandemi.
Peluang Bisnis Menjanjikan dengan Balik Modal Cepat
Model kemitraan Cokelat Klasik menawarkan keuntungan menarik bagi calon pelaku usaha. Dengan proyeksi balik modal yang bisa dicapai dalam waktu 4 sampai 5 bulan, bisnis ini sangat cocok untuk pemula maupun pelaku UMKM yang ingin memperluas portofolio usaha.
Keunggulan kemitraan ini meliputi:
Modal ringan tanpa biaya royalti
Dukungan pelatihan dan promosi lengkap
Produk berkualitas dengan pelanggan setia
Mudah dijalankan tanpa pengalaman bisnis sebelumnya
Kisah sukses Cokelat Klasik menjadi bukti nyata bahwa bisnis kuliner minuman dengan strategi tepat dan fokus pada produk berkualitas dapat tumbuh dengan pesat.
“ Selama kita punya kemauan, pasar dan sistem yang baik akan membawa bisnis bertumbuh. Dan yang terpenting, tetap konsisten,” tutup Lala dengan penuh semangat.
Bagi masyarakat yang ingin merintis usaha di bidang minuman cokelat, Cokelat Klasik menawarkan peluang bisnis yang nyata dan menjanjikan. Dengan modal terjangkau, dukungan lengkap, serta produk inovatif yang disukai pasar, peluang untuk sukses terbuka lebar. Model kemitraan yang fleksibel membuat bisnis ini mudah dijalankan siapa saja, termasuk yang baru memulai.