JAKARTA - Dunia properti kembali menjadi sorotan masyarakat Indonesia pada awal pekan ini. Berbagai topik hangat mulai dari regulasi pertanahan hingga tips seputar pembangunan rumah pribadi menjadi perbincangan utama di kalangan pembaca. Dua isu yang paling banyak menyita perhatian adalah proses pengubahan status Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM), serta panduan praktis dalam memilih genteng tanah liat yang tepat untuk rumah tinggal.
Proses konversi HGB ke SHM menjadi salah satu informasi yang banyak dicari karena menyangkut aspek legalitas dan keamanan kepemilikan properti. Di sisi lain, banyak pula calon pemilik rumah yang ingin mengetahui jenis material terbaik untuk atap rumah, di antaranya genteng tanah liat yang dikenal kokoh, tahan panas, dan ramah lingkungan.
Legalitas Properti: Mengubah HGB menjadi SHM
Hak Guna Bangunan (HGB) adalah jenis hak atas tanah yang diberikan kepada individu atau badan hukum untuk mendirikan bangunan di atas tanah milik negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya 30 tahun dan bisa diperpanjang. Sedangkan Sertifikat Hak Milik (SHM) merupakan hak kepemilikan penuh atas tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya.
Pengubahan status dari HGB ke SHM menjadi penting karena memberikan jaminan hukum dan meningkatkan nilai aset properti. Proses ini bisa dilakukan melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan memenuhi sejumlah persyaratan administratif.
"Konversi HGB ke SHM bisa memberikan rasa aman dan kepastian hukum bagi pemilik properti. Ini menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan nilai investasi properti," ujar pejabat BPN, Senin 5 Mei 2025.
Beberapa dokumen yang perlu disiapkan antara lain sertifikat HGB, fotokopi identitas diri, SPPT PBB terakhir, serta bukti pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Proses ini umumnya memakan waktu antara dua hingga empat minggu tergantung pada kelengkapan dokumen dan antrean layanan di kantor pertanahan setempat.
Tips Memilih Genteng Tanah Liat Berkualitas
Topik lainnya yang tak kalah menarik adalah panduan memilih genteng tanah liat. Meskipun kini banyak pilihan atap modern seperti aspal dan metal, genteng tanah liat tetap menjadi favorit banyak orang karena keunggulannya dalam hal sirkulasi udara dan ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
Dalam memilih genteng tanah liat, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan genteng tidak memiliki retak halus atau pecah. Kedua, cek kualitas pembakaran karena akan memengaruhi kekuatan dan daya tahan genteng terhadap perubahan cuaca.
"Genteng tanah liat yang baik biasanya berwarna merah bata alami dan tidak mengandung terlalu banyak kapur. Proses pembakarannya juga harus sempurna agar tidak mudah menyerap air," ungkap seorang pengrajin genteng di Jawa Tengah.
Ketiga, periksa ukuran dan bentuk genteng agar seragam. Genteng yang ukurannya tidak konsisten akan menyulitkan proses pemasangan dan menyebabkan kebocoran saat musim hujan. Terakhir, pastikan untuk membeli genteng dari produsen terpercaya yang memiliki reputasi baik di pasaran.
Kombinasi Aspek Legal dan Material Bangunan
Kedua topik ini mencerminkan dua sisi penting dalam dunia properti: aspek legalitas dan kualitas bangunan. Legalitas melalui status kepemilikan tanah memastikan investasi properti aman dan sah di mata hukum. Sementara kualitas material seperti genteng tanah liat menjamin kenyamanan dan keawetan hunian.
Meningkatnya minat masyarakat pada informasi seputar properti menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya perencanaan matang sebelum membangun atau membeli rumah semakin tinggi. Oleh karena itu, edukasi publik mengenai prosedur hukum pertanahan dan pemilihan material bangunan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan sektor properti nasional.
Pemerintah dan pelaku industri properti diharapkan dapat terus menyampaikan informasi yang akurat dan mudah diakses oleh masyarakat. Dengan demikian, konsumen dapat membuat keputusan yang tepat dalam membangun masa depan yang lebih baik melalui kepemilikan rumah yang sah dan nyaman.
"Kombinasi antara kepemilikan yang legal dan struktur bangunan yang berkualitas akan menciptakan hunian yang ideal, aman, dan bernilai tinggi dalam jangka panjang," pungkas narasumber.
Tren positif ini diharapkan terus berlanjut, seiring meningkatnya permintaan terhadap hunian yang layak, terjangkau, dan memiliki landasan hukum yang kuat.