NTB Siapkan Senggigi dan Kuta Lombok Jadi Hub Transportasi Laut, Dorong Wisata Kelas Dunia

Senin, 14 April 2025 | 09:15:05 WIB

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) tengah menggencarkan langkah strategis dalam pengembangan konektivitas maritim dengan merancang kawasan Senggigi di Lombok Barat dan Kuta di Lombok Tengah sebagai hub transportasi laut utama. Rencana ambisius ini menjadi bagian dari upaya besar menjadikan NTB sebagai destinasi wisata unggulan kelas dunia.

Melalui Dinas Perhubungan NTB, Pemprov telah mengurus perizinan operasional untuk rute kapal cepat yang menghubungkan Bali ke Senggigi dan Bali ke Kuta. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak signifikan bagi kemudahan akses wisatawan, serta mendukung penguatan sektor pariwisata dan perekonomian daerah.

Gubernur NTB, H. Lalu Muhamad Iqbal, menyampaikan optimisme besar terhadap percepatan proses perizinan tersebut. Dalam keterangannya pada akhir pekan lalu, ia menyebutkan bahwa dalam waktu dekat izin pengoperasian rute baru kapal cepat tersebut diharapkan sudah dapat diterbitkan.

“Mudah-mudahan dalam sebulan dua bulan ini sudah turun izin untuk membuka jalur kapal cepat baru dari Bali ke Kuta dan ke Senggigi. Sehingga Kuta dan Senggigi akan menjadi hub. Orang yang mau pergi ke Bali bisa lewat Senggigi dan Kuta, pergi ke Labuan Bajo, pergi ke Teluk Saleh, Teluk Bima, Pantai Pink dan lainnya,” ujar Lalu Muhamad Iqbal penuh harap.

Strategi Mendorong Wisatawan dan Perkuat Konektivitas Antar-Pulau

Penetapan Senggigi dan Kuta sebagai hub transportasi laut bukan hanya sekadar menambah rute pelayaran, tetapi menjadi bagian integral dari strategi besar NTB dalam memperkuat konektivitas antar-pulau, sekaligus menarik lebih banyak kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dengan menjadi titik simpul (hub) jalur laut, kedua kawasan wisata unggulan tersebut akan mempermudah akses wisatawan dari Bali menuju berbagai destinasi eksotis di NTB seperti Labuan Bajo, Teluk Saleh, Teluk Bima, Pantai Pink, serta kawasan-kawasan pesisir lainnya yang menyimpan keindahan bahari memikat.

Lebih jauh, Gubernur Iqbal menegaskan, pembangunan sektor transportasi laut ini merupakan salah satu dari tiga prioritas utama pembangunan NTB di bawah kepemimpinannya. Selain pengembangan konektivitas, Pemprov juga fokus pada upaya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem, serta penguatan ketahanan pangan bagi masyarakat NTB.

“Ini adalah salah satu dari tiga prioritas yang akan dijalankan selain pengentasan kemiskinan ekstrem dan penguatan ketahanan pangan,” jelasnya.

Dorong Inovasi Transportasi Seaplane untuk NTB

Tidak hanya berhenti pada pengembangan jalur kapal cepat, Pemprov NTB juga aktif terlibat dalam penyusunan regulasi baru terkait penggunaan seaplane atau pesawat amfibi yang dapat lepas landas dan mendarat di atas permukaan air. Inovasi ini dipandang penting untuk membuka lebih banyak alternatif transportasi di wilayah kepulauan seperti NTB.

Menurut Lalu Muhamad Iqbal, Pemprov NTB bersama dengan Kementerian Perhubungan dilibatkan oleh Kementerian Keuangan dalam proses penyusunan regulasi tersebut. Kehadiran seaplane dinilai akan menjadi game changer, terutama untuk menjangkau destinasi-destinasi terpencil yang sulit diakses dengan transportasi konvensional.

“Pentingnya transportasi berbasis seaplane lantaran NTB adalah provinsi kepulauan yang membutuhkan alternatif alat transportasi,” ungkap Gubernur NTB.

Seaplane akan sangat berguna untuk menghubungkan titik-titik pariwisata di daerah terpencil yang memiliki potensi wisata bahari, namun hingga saat ini belum mendapatkan aksesibilitas maksimal. Dengan adanya moda transportasi ini, kawasan-kawasan tersebut akan lebih mudah dijangkau wisatawan maupun logistik pendukung sektor pariwisata.

NTB Menuju Destinasi Kelas Dunia

Upaya transformasi Senggigi dan Kuta menjadi hub transportasi laut, serta inisiatif pengembangan seaplane, merupakan bagian dari grand design Pemprov NTB dalam memantapkan posisinya sebagai destinasi wisata kelas dunia. Potensi keindahan alam NTB yang kaya, mulai dari gugusan pulau tropis, pantai pasir putih, hingga kekayaan bawah laut, akan semakin dikenal secara global jika didukung oleh infrastruktur transportasi yang memadai.

Dukungan penuh juga datang dari berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, serta operator transportasi swasta turut digandeng untuk memastikan percepatan realisasi proyek ini berjalan efektif dan efisien.

Pemerintah Provinsi NTB optimistis, dengan beroperasinya rute-rute kapal cepat baru ini, perekonomian daerah akan terdongkrak melalui peningkatan kunjungan wisatawan, pergerakan barang yang lebih lancar, hingga terbukanya peluang usaha baru di sektor transportasi, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Sebagai provinsi yang terkenal dengan ikon pariwisata seperti Mandalika, Gili Trawangan, dan Gunung Rinjani, pengembangan infrastruktur transportasi laut akan menambah daya saing NTB di kancah nasional maupun internasional. Para pelaku usaha pariwisata dan masyarakat setempat pun diharapkan dapat turut merasakan manfaat langsung dari peningkatan kunjungan wisatawan.

“Kita berharap ini bukan hanya meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat lokal,” pungkas Gubernur Iqbal.

Harapan Besar untuk Masa Depan NTB

Dengan langkah-langkah strategis yang tengah dijalankan, NTB kini menatap masa depan dengan penuh harapan. Integrasi antar-moda transportasi, termasuk laut dan udara, diyakini menjadi kunci utama dalam memperkuat posisi NTB sebagai destinasi yang layak dikunjungi wisatawan dari seluruh penjuru dunia.

Dalam waktu dekat, mata publik akan tertuju pada perkembangan proyek ini. Masyarakat pun menantikan kehadiran rute-rute baru yang memudahkan mobilitas, sekaligus membuka lembaran baru dalam sejarah pariwisata dan ekonomi NTB.

Terkini